Imunisasi HPV (Human Papillomavirus) umumnya identik dengan kalangan muda, sesuai dengan usia rekomendasi pemberiannya, akan tetapi di akhir tahun 2018 kemarin muncul satu berita yang membuat vaksin HPV untuk paruh baya menjadi mungkin, tidak lagi ekslusif untuk para muda-mudi. Menarik!
Artikel terkait : VAKSIN HPV 5 ALASAN PENTING SAAT INI WAJIB DIBERIKAN PADA PEREMPUAN
Berita yang dimaksud diatas adalah berita disetujuinya pemberian vaksin HPV 9-valent, yang dikenal dengan nama dagang Gardasil, pada kelompok usia 27 hingga 45 tahun.2 Hal ini menjadi suatu terobosan penting karena selama ini vaksin HPV direkomendasikan oleh berbagai badan kesehatan di dunia untuk diberikan di usia belasan tahun. Sebagai contoh, Center for Disease Control and Prevention (CDC) di Amerika Serikat merekomendasikan pemberian vaksin HPV untuk remaja berusia 11 dan 12 tahun, sementara ACIP (Advisory Committee on Immunization Practices) merekomendasikan pemberian vaksin HPV untuk perempuan berusia 13 hingga 26 tahun dan laki-laki berusia 13 hingga 21 tahun bila belum mendapatkan vaksinasi HPV yang adekuat sebelumnya.3 Dengan adanya persetujuan pemberian vaksin untuk usia diatas usia rekomendasi sebelumnya, tentunya banyak sekali implikasi yang dapat ditemui dalam pemberian vaksin HPV di masa depan.
Banyak pertanyaan yang tentunya muncul mendengar berita diatas. Mengapa dulu vaksin HPV hanya ditujukan untuk usia muda dan sekarang diperbolehkan untuk usia lebih dewasa? Apakah akan efektif vaksinasinya? Dan apakah ada perbedaan kemunculan efek samping? Kesemua pertanyaan ini akan dibahas dibawah ini.
Alasan utama vaksin HPV direkomendasikan untuk remaja dan bukan wanita dewasa adalah untuk memastikan vaksin HPV dapat mencegah infeksi virus HPV sebelum seseorang memasuki usia aktif secara seksual, dimana infeksi HPV mulai terjadi. Pada penelitian-penelitian sebelumnya menyebutkan bahwa vaksinasi HPV pada wanita dewasa tidak se-efektif vaksinasi pada remaja.4 Akan tetapi, beberapa studi terbaru membantah hal tersebut dan menunjukkan bagaimana vaksin HPV efektif dalam membentuk perlindungan diri terhadap infeksi HPV dan segala macam penyakit berbahaya yang dapat muncul karenanya.
Studi pertama yang menyebutkan hal ini muncul dari Kolombia oleh dr Luna dan timnya. Mereka menemukan bahwa pemberian vaksinasi HPV pada wanita usia 24-45 tahun dapat secara efektif mencegah kemunculan lesi prekanker dari apusan leher rahim sebagai pertanda infeksi HPV dan kemungkinan perubahannya menjadi kanker leher rahim.5 Selain itu, mereka juga menemukan bahwa level pertahanan tubuh yang dibentuk oleh vaksin HPV tetap terjaga pada level yang mencukupi atau adekuat setelah 5 tahun sejak pemberian vaksinasi ini. Pada pria, efektivitas serupa ditemukan oleh dr. Giuliano dan timnya yang jurnalnya dipublikasikan pada tahun 2015 silam. Mereka menemukan kemampuan vaksin HPV dalam membentuk kekebalan tubuh pada pria dewasa berusia 27-45 tahun serupa dengan kemampuannya pada laki-laki usia remaja.6
Bagaimana dengan efek samping yang ditimbulkan? Salah satu kekhawatiran yang dapat timbul adalah efek samping yang muncul pada orang dewasa akan lebih sering atau lebih berbahaya. Akan tetapi, lagi lagi hal ini dibantahkan oleh penelitian terbaru, kali ini dari dr. Hviid dan timnya di Denmark dan Swedia, yang menemukan bahwa tidak ada peningkatan kemunculan efek samping serius yang ditemukan seiring dengan meningkatnya usia pemberian vaksin HPV.7
Kesemua hal diatas menunjukkan bagaimana efektif dan pentingnya vaksin HPV bagi paruh baya dalam memberikan imunitas tubuh dan mencegah penyakit berbahaya seperti kanker serviks atau kelamin. Jadi, imunisasi HPV ini aman baik untuk muda-mudi dan berumur. Ajak sanak keluarga membentengi diri dari kanker leher rahim dengan vaksin HPV, yuk!
Daftar Pustaka
- The New York Times. HPV vaccine expanded for people ages 27 – 45. Diakses dari https://www.nytimes.com/2018/10/05/health/hpv-virus-vaccine-cancer.html. Tanggal 11 Maret 2019.
- FDA U.S Food Drug Administration. FDA approves expanded use of Gardasil 9 to include individuals 27 through 45 years old. Diakses dari https://www.fda.gov/newsevents/newsroom/pressannouncements/ucm622715.htm. Tanggal 10 Maret 2019.
- Human papillomavirus (HPV) ACIP vaccine recommendations. Diakses dari https://www.cdc.gov/vaccines/hcp/acip-recs/vacc-specific/hpv.html. Tanggal 10 Maret 2019.
- American Association for Cancer Research. HPV vaccine less effective in “older” women. Diakses dari http://cancerdiscovery.aacrjournals.org/content/4/4/OF6.long. Tanggal 10 Maret 2019.
- Luna J, Plata M, Gonzales M, Correa A, Maldonado I, Nossa C, et al. Long-term follow up observation of the safety, immunogenicity, and effectiveness of Gardasil in adult women. Diakses dari https://journals.plos.org/plosone/article?id=10.1371/journal.pone.0083431. Tanggal 10 Maret 2019.
- Giuliano AR, Isaacs-soriano K, Torres BN, Abrahamsen M, Ingles DJ, Sirak BA, et al. Immunogenicity and safety of Gardasil among mid-adult aged men (27 – 45) – The MAM study. Diakses dari https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/26343499. Tanggal 10 Maret 2019.
- Hviid A, Svanstrom H, Sceller NM, Gronlund O, Pasternak B, Arnheim-Dahstrom L. Human papillomavirus vaccination of adult women and risk of utoimmune and neurological diseases. Diakses dari https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/29044769. Tanggal 10 Maret 2019.
Artikel terkait: DAFTAR HARGA VAKSIN / BIAYA IMUNISASI KLINIK VAKSINASI RAISHA