Imunisasi DPT Combo

Imunisasi DPT Combo

   Sering dengar kan jika ada orang tua yang mengatakan bahwa anaknya rencana di imunisasi DPT combo. Sebenarnya apa sih pengertian dari imunisasi DPT combo ini? Jika diterjemahkan secara sederhana berarti imunisasi yang menggunakan vaksin DPT yang dikombinasi dengan vaksin lainnya. Apakah jenis vaksin DPT combo ini cuma ada satu sehingga para orang tua lebih akrab dengan istilah ini dibanding dengan menyebut jenisnya secara lebih rinci? Tentu saja tidak, vaksin DPT combo ini ada beberapa jenis dan kombinasinya pun tidak sama antar tiap merek.

   Baik akan kami sebutkan semua mereknya terlebih dahulu. Pediacel, infanrix hib, infanrix hib ipv, hexaxim, infanrix hexa, pentabio. Selain pentabio, semua merek yang sudah disebutkan di atas sering juga orang sebut sebagai vaksin DPT tanpa panas atau vaksin DPT combo tanpa demam (kurang lebih variasinya seperti itu). Sedangkan pentabio sering disebut sebagai vaksin DPT yang pakai panas atau vaksin DPT combo yang pakai demam.

Artikel terkait : BEDA VAKSIN PENTABIO INFANRIX PEDIACEL

   Pediacel berisi DPT (difteri, pertusis, tetanus), Hib, dan Polio. Begitu juga dengan infanrix hib ipv. Pediacel milik produsen Sanofi Pasteur sedangkan infanrix hib ipv milik produsen GSK. Keduanya sering digunakan pada usia 2, 4, dan 18 bulan. Sedangakan saat usia 6 bulan biasanya butuh tambahan hepatitis B, untuk itu sering digunakan merek vaksin hexaxim atau infanrix hexa dimana keduanya berisi DPT, hib, polio, dan hepatitis B. Kadang keduanya juga diberikan saat usia 2 bulan ketika jadwal imunisasi hepatitis B yang kedua mundur sampai usia 2 bulan. Nah GSK juga punya vaksin dengan merek infanrix hib dimana isinya hanya DPT dan hib, sehingga vaksin polionya dipisah. 

   Bagaimana dengan pentabio? Kombinasi dari vaksin pentabio sendiri bisa dibilang paling unik diantara lainnya, dimana di dalamnya terdapat kombinasi DPT, hib, dan hepatitis B, sedangkan suntikan polionya terpisah. Jika kita menggunakan jadwal IDAI, kombinasi ini akan sulit dimasukkan, oleh sebab itu dari produsen (yaitu biofarma selaku satu-satunya produsen vaksin lokal) mengeluarkan jadwal tersendiri yaitu 2, 3, dan 4 bulan, dan jadwal dari kemenkes RI pun menyesuaikan karena vaksin ini yang digunakan secara luas untuk program nasional. Itu artinya antigen hepatitis B diberikan secara berulang-ulang. Apakah hal tersebut akan berbahaya? Pada dasarnya hampir tidak ada kasus overdosis vaksin karena kandungan antigennya yang sangat kecil. Hanya saja vaksin ini kerap menimbulkan demam yang membuat para orang tua kadang resah. Hal tersebut bisa ditanggulangi dengan selalu menyediakan obat turun panas sebelum dilakukannya imunisasi.

   Jika menggunakan pentabio maka pemberian vaksin polio dilakukan secara terpisah. Untuk sediaan tetes oral masih diproduksi oleh biofarma, sedangkan di Yogyakarta semua sediaan berbentuk suntikan dimana menggunakan merek imovax polio keluaran Sanofi Pasteur. Jadi tidak sepenuhnya program pemerintah menggunakan produk lokal. Apalagi ke depan semua propinsi akan diarahkan untuk menggunakan vaksin polio suntik dan meninggalkan vaksin polio tetes oral karena beresiko menularkan kuman polio ke bayi lain melalui feses. Hal ini dikarenakan vaksin polio tetes oral adalah vaksin hidup yang dilemahkan, artinya ada kemungkinan kuman yang dilemahkan tersebut menjadi kuat kembali dan justru menimbulkan penyakit meskipun tidak seberat penyakit aslinya.

Artikel terkait : DAFTAR HARGA VAKSIN / BIAYA IMUNISASI