1. Home
  2. /
  3. POSTING
  4. /
  5. VAKSIN HPV (KANKER SERVIKS)
  6. /
  7. Pentingnya Vaksinasi HPV pada...
Vaksinasi HPV pada pasien HIV

Vaksinasi HPV pada pasien HIV

Mengingat betapa pentingnya vaksin HPV saat ini, maka setiap orang dianjurkan untuk mendapatkannya, namun bagaimana vaksinasi HPV pada pasien HIV atau seseorang yang mengidap HIV (Human Immunodeficiency Virus) penyebab AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome)? Adakah syarat khusus yang perlu diperhatikan? Kapankah waktu yang tepat bagi pasien HIV/AIDS untuk mendapatkan vaksinasi ini?

Artikel terkait : VAKSIN HPV 5 ALASAN PENTING SAAT INI WAJIB DIBERIKAN PADA PEREMPUAN

Pada pasien HIV/AIDS terjadi penurunan kemampuan sistem imun tubuh (imunokompresi/imunosupresi), sehingga kemampuan tubuh dalam melawan serangan virus atau bakteri penyebab penyakit (disebut juga patogen) dari luar tubuh juga berkurang. Pada kasus infeksi HIV, yang terjadi adalah virus HIV menyerang sel-sel kekebalan tubuh yang berfungsi untuk melindungi tubuh dengan cara melawan infeksi yang masuk ke dalam badan manusia. Dalam dunia medis, yang termasuk sel-sel kekebalan tubuh antara lain sel CD4, makrofag dan sel dendritik. Penyerangan oleh virus HIV ini akan menyebabkan kadar sel-sel “tentara” ini akan berkurang. Berkurangnya sel lini pertahanan ini akan menyebabkan seseorang dengan HIV mudah terserang penyakit baik yang disebabkan oleh virus, bakteri atau jamur. Kondisi imunosupresi seperti inilah yang bisa menjadi berbahaya jika ada kuman yang masuk.

Infeksi HPV sendiri sudah terbukti menjadi salah satu yang paling diwaspadai dalam kondisi HIV/AIDS seperti yang dilaporkan oleh dr. Kojic dan tim, dimana bila angka terinfeksi HPV sebesar 28-46% pada wanita non-HIV, maka pada wanita yang mengalami HIV angka tersebut meningkat menjadi 48-76%.2 Peningkatan angka terinfeksi yang drastis pada pasien HIV/AIDS ini menjadi salah faktor risiko meningkatnya angka berbagai penyakit keganasan tersebut.

Fakta inilah yang mendasari mengapa vaksinasi HPV pada pasien HIV sangatlah dibutuhkan. Menurut European AIDS Clinical Society (EACS) dalam guideline  pengobatan pasien HIV-nya pada tahun 2018, secara khusus merekomendasikan pemberian 3 kali dosis vaksinasi HPV. Badan kesehatan internasional ini menyarankan untuk menggunakan vaksin 9-valent  karena cakupannya paling luas, pada semua pasien HIV hingga usia 26 tahun atau 40 tahun pada pria.3 Bila dilihat secara seksama, dosis vaksinasi HPV pada pasien HIV satu kali lebih banyak dibandingkan dosis umumnya (2 dosis pada usia anak). Hal ini disebabkan oleh kemungkinan tidak terbentuknya kekebalan tubuh terhadap HPV yang adekuat pada kondisi infeksi HIV akibat banyaknya sel imun yang sudah terdestruksi oleh virus HIV, terutama apabila jumlah sel CD4 4

Mungkin akan muncul pertanyaan apakah pemberian vaksinasi HPV pada kondisi imunosupresi ini tetap bisa efektif dalam membentuk kekebalan tubuh melawan infeksi HPV? Terdapat satu penelitian dari dr. McClymont dan timnya di Kanada, mendapatkan bahwa meskipun vaksinasi HPV pada pasien HIV/AIDS tidak dapat memunculkan reaksi pembentukan kekebalan tubuh yang persis sama seperti pasien non-HIV, akan tetapi efektivitasnya masih tergolong baik, terbukti dari insiden kegagalan vaksinasi (tidak terbentuknya kekebalan tubuh adekuat) dan kemunculan infeksi HPV persisten yang lebih rendah dibandingkan dengan populasi pasien HIV yang tidak menerima vaksinasi HPV.4 Hal senada juga diprediksi akan muncul oleh dr. Tan dan tim yang meneliti kondisi serupa untuk vaksin HPV 9-valent pada populasi wanita positif HIV di Afrika. Para peneliti tersebut mengestimasi bahwa akan didapatkan penurunan angka kemunculan kanker serviks sebesar 74% bila pemberian vaksin HPV pada pasien HIV dirutinkan.5 Hanya saja salah satu studi lain, mengatakan bahwa efektivitas vaksin HPV ini memang akan lebih tinggi pada pasien HIV yang memiliki nilai CD4 >200 sel/ µl yakni mencapai >95% dan hanya sekitar 75 – 93% jika CD4 2

Sebagai kesimpulan, pasien HIV adalah salah satu populasi yang paling penting untuk mendapatkan vaksinasi HPV akibat meningkatnya risiko populasi ini untuk terinfeksi. Dapatkan proteksi dari infeksi HPV dengan mendapatkan vaksinnya disini!

 

Daftar Pustaka

  1. The Journal. Major study finds HPV vaccine in woman was not linked with 44 chronic diseases. Diakses dari https://www.thejournal.ie/hpv-vaccine-9-3650902-Oct2017/. Tanggal 28 Februari 2019.
  2. Kojic EM, Rana AI, Cu-Uvin S. Human papillomavirus vaccination in HIV-infected women: need for increased coverage. Expert Rev Vaccines. 2015;15(1):105-17.
  3. European AIDS Clinical Society. EASC Guidelines 2018. Diakses dari http://www.eacsociety.org/guidelines/eacs-guidelines/eacs-guidelines.html pada tanggal 27 Februari 2019.
  4. McClymont E, et al. The Efficacy of the Quadrivalent Human Papillomavirus Vaccine in Girls and Women Living With Human Immunodeficiency Virus. Clin Infect Dis. 2019;68(5): 788-94.
  5. Tan N, Sharma M, Winer R, Galloway D, Rees H, Barnabas RV. Model-estimated effectiveness of single dose 9-valent HPV vaccination for HIV-positive and HIV-negative females in South Africa. Vaccine. 2018. 36(32):4830-6.

Artikel terkait: DAFTAR HARGA VAKSIN / BIAYA IMUNISASI KLINIK VAKSINASI RAISHA