1. Home
  2. /
  3. POSTING
  4. /
  5. VAKSIN HPV (KANKER SERVIKS)
  6. /
  7. Amankah Donor Darah Setelah...
Donor darah setelah vaksinasi HPV

Donor darah setelah vaksinasi HPV

            Meskipun tidak selalu kita jumpai tiap hari, akan ada waktu dimana kita dibutuhkan untuk menyumbangkan darah kita, juga akan ada waktu dimana kita baru saja mendapatkan suntikan vaksinasi yang kita butuhkan seperti vaksin HPV (Human Papilloma Virus), dan bila kedua hal ini datang pada saat bersamaan maka pertanyaan akan secara alami muncul di benak kita adalah, apakah menjadi donor darah setelah vaksinasi HPV aman?

Artikel terkait : VAKSIN HPV 5 ALASAN PENTING SAAT INI WAJIB DIBERIKAN PADA PEREMPUAN

            Untuk menjawab pertanyaan tadi, hal yang perlu kita semua ketahui pertama kali adalah tipe vaksin. Jenis vaksin akan menentukan boleh atau tidaknya kita menyumbangkan darah dan juga menentukan kapan waktu yang terbaik untuk kita mendonorkan darah. Vaksin secara umum terbagi menjadi 2 jenis, yakni live attenuated dan inactivated vaccine. Vaksin yang terbuat dari virus yang dilemahkan atau live vaccines/live attenuated vaccine, seperti vaksin MMR (Measles, Mumps, Rubella), Polio (oral), Japanese encephalitis, Hepatitis A, cholera, typhoid dan BCG yang mencegah Tuberculosis, membutuhkan jeda waktu tertentu dari masa penyuntikan dan donor darah.2,3 Umumnya dua hingga empat minggu.2,3 Hal serupa direkomendasikan oleh WHO untuk menunda pendonoran darah selama 28 hari dari waktu penyuntikan.4 Hal ini dikarenakan vaksin-vaksin tersebut terbuat dari virus yang dilemahkan, yang meskipun sudah tidak akan membahayakan lagi bagi tubuh kita, akan tetapi butuh waktu setidaknya dua minggu untuk dapat cukup bereplikasi lalu kemudian memicu pembentukan imunitas terhadap penyakit yang disebabkannya dalam tubuh kita.2 Sebenarnya, penerima vaksin yang sehat tidak akan mengalami efek samping dari agen infeksius berupa virus yang dilemahkan tadi (karena kekebalan tubuh orang sehat dapat melindungi diri dari efek samping tersebut). Akan tetapi, jika darah ditransfusikan kepada orang lain yang ternyata memiliki kondisi penurunan sistem imun tubuh akibat alasan apapun, maka darah yang didalamnya terkandung virus yang dilemahkan tadi secara teori, justru berbalik menjadi bumerang bagi si resipien. Resipien tersebut tidak akan memiliki kekebalan tubuh yang cukup untuk melawan efek samping yang dapat ditimbulkan virus tersebut. Itulah mengapa perlu ada jeda waktu sebelum kita dapat mendonorkan darah, agar virus atau bakteri yang beredar didalam darah kita pasca vaksinasi/imunisasi sudah hilang. 

            Bagaimana dengan vaksin HPV? Berbeda dengan live vaccine diatas, vaksin HPV bukan dari virus yang dilemahkan. Vaksin HPV dibuat dari hanya sebagian kecil atau partikel tertentu dari virus HPV sendiri, yang dikenal dengan istilah vaksin subunit. Bagian kecil dari virus ini kemudian akan dikenali oleh sistem imun tubuh, dan sistem imun tersebutlah yang akan mengembangkan kekebalan tubuh yang akan digunakan nantinya dalam melindungi tubuh kita dari serangan virus HPV yang dapat menyebabkan berbagai penyakit, mulai dari “sekedar” kutil kelamin hingga kanker kemaluan atau kanker leher rahim atau kanker serviks.4 Nah, karena tipe vaksin HPV ini bukanlah live vaccine yang membutuhkan waktu jeda sebelum donor seperti yang telah dijelaskan diatas, maka kita dapat dengan tenang menyumbangkan darah kita untuk diberikan kepada orang yang membutuhkan.2-4

            Pastinya akan muncul pertanyaan, apakah dengan mendonorkan darah akan membuat kemampuan vaksin tersebut menurun? Apakah titer antibodi penanda keberhasilan vaksin kita juga akan berkurang? Hingga saat ini, belum ada laporan yang menyatakan akan menurunnya titer antibodi seseorang setelah pemberian donor.5 Jika mengingat kecepatan reaksi sistem imun tubuh dalam membentuk kekebalan tubuh dan peningkatan titer antibodi yang membutuhkan lebih dari satu dosis pada HPV (umumnya tiga dosis dibutuhkan untuk mencapai kadar titer ideal), maka dapat kita simpulkan bahwa donor darah tidak akan mempengaruhi efektivitas vaksin HPV kita.

            Jadi, menjadi pendonor darah setelah kita mendapatkan imunisasi atau vaksin HPV adalah aman. Yuk, sumbangkan darah untuk menolong sesama.

 

Daftar Pustaka

  1. National Vaccine Information Center. Blood transfusion tria and errors through the ages. Diakses dari https://thevaccinereaction.org/2017/09/blood-transfusion-trial-and-errors-through-the-ages/. Tanggal 14 Februari 2019.
  2. Australian Red Cross Blood Service. Vaccination – how long after I’ve had a vaccination (including a flu shot) can I donate? Diakses dari https://www.donateblood.com.au/faq/vaccination. Tanggal 13 Februari 2019.
  3. Immunology and vaccine – preventable diseases. Diakses dari https://www.cdc.gov/vaccines/pubs/pinkbook/downloads/prinvac.pdf. Tanggal 13 Februari 2019.
  4. Blood donor selection. 2012. Switzerland: World Health Organization. Hal. 63 – 64.
  5. Mariani L, Venuti A. HPV vaccine: an overview of immune response, clinical protection, and nw approaches for the future. DOI: https://dx.doi.org/10.1186%2F1479-5876-8-105. Tanggal 13 Februari 2019.

Artikel terkait: DAFTAR HARGA VAKSIN / BIAYA IMUNISASI KLINIK VAKSINASI RAISHA