1. Home
  2. /
  3. POSTING
  4. /
  5. VAKSIN HPV (KANKER SERVIKS)
  6. /
  7. VAKSIN HPV PADA LAKI-LAKI:...
vaksin hpv pada laki-laki

vaksin hpv pada laki-laki

Vaksin HPV pada laki-laki masih jarang disosialisasikan. Vaksin HPV (Human Papilloma Virus) seringkali kita hubungkan dengan jenis kelamin wanita. HPV yang merupakan salah satu virus penyebab penyakit menular seksual ini cukup ditakuti oleh masyarakat, karena salah satu jenisnya dapat menyebabkan kanker serviks atau yang lebih dikenal dengan istilah awam kanker leher rahim pada wanita. Virus ini dapat menyerang berbagai usia dan seringkali tidak menimbulkan gejala, membuat kita harus lebih waspada. Terlebih lagi, jenis HPV ini tidak terbatas pada satu atau dua saja. Hingga saat ini, ada sekitar 150 jenis virus HPV yang diketahui dapat menyerang manusia. Itulah mengapa kita tidak bisa menyepelekan infeksi HPV ini.

Artikel terkait : VAKSIN HPV 5 ALASAN PENTING SAAT INI WAJIB DIBERIKAN PADA PEREMPUAN

Yang tidak sering diketahui oleh khalayak umum adalah kemungkinan terinfeksinya laki-laki oleh virus ini yang tidak kalah dibandingkan wanita. Sebuah studi oleh dr. Julia Gargano pada tahun 2017 menyatakan bahwa sebesar 42.2% dari laki-laki usia 14-59 tahun di Amerika Serikat terkena infeksi HPV, baik yang bergejala maupun tidak. Ada juga sebuah studi systematic review tahun 2013 mengetimasikan bahwa terdapat 15% infeksi HVP pada laki-laki heteroseksual, 60% pada laki-laki yang menyukai sesama jenis atau yang disebut pula laki-laki homosekseual dengan HIV negatif dan 95% pada laki-laki homoseksual dengan HIV positif. Angka ini tentu saja cukup fantastis.

Hal yang paling ditakutkan dari infeksi HPV berkepanjangan yang tidak terdeteksi adalah kemunculan kanker. Pada daerah kelamin, kanker dapat terjadi di beberapa tempat antara lain leher rahim, vagina dan vulva (bibir vagina), penis dan anus. Pada daerah lain, kanker yang disebabkan HPV juga dapat terjadi di mulut dan saluran nafas. Pada laki-laki yang lebih sering terkena adalah bagian anal/anus. Bahkan, satu studi mengenai hal ini menyebutkan bahwa terdapat sebesar 5.2% dari semua kanker mulut dan kelamin dapat dihubungkan dengan infeksi HPV.

Melihat kenyataan diatas, paparan HPV ini sangat mungkin terjadi pada laki-laki. Amerika Serikat sudah memulai pemberian vaksin HPV pada laki-laki sejak tahun 2006. Sejak digalakkannya program vaksinasi HPV di Amerika Serikat, jumlah dewasa muda yang terinfeksi HPV menurun drastis dari 11% menjadi 4% dalam kurun waktu 3-6 tahun saja!

Tak hanya penurunan jumlah yang terinfeksi, efek jangka panjang dari vaksinasi HPV ini pun memiliki bukti ilmiah yang kuat. dr. Anna Giuliano yang merupakan salah satu dokter ahli di pusat Kanker Amerika Serikat dan tim melakukan penelitian Randomized Control Trial pada 4065 laki-laki muda dan dewasa berumur 16 – 26 tahun dari 18 negara. Mereka melakukan 3 kali suntik vaksin HPV quadrivalent pada salah satu kelompok. Penelitian ini membuktikan bahwa kemunculan berbagai penyakit kelamin pada  pada laki-laki, termasuk kanker penis, akibat infeksi HPV dapat dicegah dengan tingkat kesuksesan hingga lebih dari 90% melalui vaksinasi HPV. Studi systematic review lainnya juga membuktikan bahwa vaksin HPV tidak hanya mencegah kanker serviks, penis dan anus saja, namun juga mencegah terjadinya lesi genital eksternal dan lesi pra-kanker. Tak dapat dipungkiri bahwa vaksinasi ini adalah langkah yang esensial dalam menjalani hidup yang sehat, tak hanya bagi wanita tetapi juga bagi para pria.

Pertanyaan yang akan muncul di benak kita berikutnya tentunya adalah kapan kita bisa mulai mendapatkan vaksinasi HPV ini. Rekomendasi yang diberikan oleh IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia) saat ini baru mencakup penerima vaksin wanita, dimana IDAI menyebutkan bahwa usia 10 tahun adalah awal yang baik untuk seorang wanita mendapatkan vaksin HPVnya. Akan tetapi, rekomendasi lain yang dikeluarkan oleh badan kesehatan Amerika Serikat, CDC (Centers for Disease Control and Prevention), menyarankan kaum remaja laki-laki untuk mulai mendapatkan vaksin ini sejak usia 11-12 tahun.

Seberapa sering kita akan mendapat suntikan vaksin ini? Rekomendasi dari IDAI menyarankan 2 dosis penyuntikan untuk lelaki berusia 10-13 tahun, sementara diatas itu disarankan untuk mendapatkan 3 dosis penyuntikan. Di luar negeri, pemberian vaksin ini disarankan untuk mendapatkan 3 kali penyuntikan

Hingga saat ini, terdapat 2 jenis vaksin HPV yang diprekualifikasi oleh WHO yakni bivalent (mencegah HPV tipe 16 dan 18)  dan quadrivalent (mencegah HPV tipe 16, 18, 6 dan 11). Keduanya memiliki efektifitas yang tinggi dalam hal mencegah infeksi HPV.  Untuk mencegah kanker serviks yang disebabkan oleh virus HPV tipe 16 dan 18, kita bisa menggunakan salah satu diantara dua vaksin tersebut. Namun, jika ingin perlindungan tambahan dari penyakit lain seperti kutil kelamin atau kanker anus yang disebabkan oleh virus HPV tipe 6 dan 11 maka vaksin quadrivalent adalah pilihan yang tepat. Tidak ada efek samping yang membahayakan dari vaksin ini. Efek samping kecil yang paling sering ditemui adalah nyeri atau kemerahan di daerah bekas suntikan, demam, ataupun nyeri kepala. Namun, semua gejala ini tidak sering ditemukan dan kalaupun ada, hanya bersifat jangka pendek sehingga tidak membahayakan sama sekali. Untuk itu, vaksin HPV adalah vaksin yang efektif, aman, dan bermanfaat untuk kesehatan laki-laki. Mari meniti masa depan dengan kesehatan yang optimal.

Artikel terkait : DAFTAR HARGA VAKSIN / BIAYA IMUNISASI KLINIK VAKSINASI RAISHA