1. Home
  2. /
  3. POSTING
  4. /
  5. VAKSIN JE (JAPANESE ENCEPHALITIS)
  6. /
  7. Mengenal Japanese Encephalitis Lebih...

 

japanese encephalitis, radang otak, kelumpuhan, kematian,  anak-anak, dewasa, lambat berbicara, perubahan kepribadian dan lumpuh pada beberapa bagian tubuh, menghindari gigtas, imunisasi, vaksinasi, klinik raisha, jogja, sleman, yogyakarta

Rute Penyebaran Japanese Encephalitis

  Dalam pembahsan kali ini kita akan mengenal japanese encephalitis lebih dekat. Penyakit ini memang tidak terlalu banyak diketahui oleh orang. Kejadiannyapun jarang sekali menjadi bahan pemberitaan di Indonesia. Lalu apakah sebenarnya japanese encephalitis itu? japanese encephalitis adalah suatu penyakit yang dapat menyebabkan peradangan otak pada hewan dan manusia. Japanese encephalitis merupakan penyebab utama infeksi virus neurologis dan cacat pada anak-anak. Pada hewan virus ini biasanya menyerang babi dan burung liar. Penyakit ini disebut arbovirus karena penularannya dari hewan ke manusia melalui gigitan nyamuk, yaitu nyamuk culex.

Artikel terkait : PERTANYAAN SEPUTAR VAKSIN ANTI MENINGITIS, INFLUENZA, DAN PNEUMONIA UNTUK JAMAAH HAJI

     Penyakit JE merupkan salah satu penyakit yang cukup berbahaya. Diperkirakan  Japanese Encephalitis adalah penyebab utama dari kejadian encephalitis didunia. Japanese encephalitis dapat menyerang segala usia, namun lebih sering terjadi pada anak-anak. Gejala kliniknya bisa bervariasi tergantung dari berat ringannya kelainan susunan saraf pusat, umur penderita dan lain-lain.

     Gejala yang ditunjukkan dari orang yang terjangkit penyakit ini biasanya berupa gejala yang non-spesifik yaitu sakit kepala, mual, muntah, demam. Dan karena penyakit ini menginfeksin jaringan yang menutup otak dan sumsum tulang belakang biaanya penderita juga mengalami kesulitan untuk menggerakkan lehernya. Kemudian dalam dua atau tiga hari, penderita mulai mengalami efek pembengkakan pada otak. Efek ini dapat berupa gangguan dengan keseimbangan dan koordinasi, kelumpuhan pada beberapa kelompok otot, tremor, kejang, dan gangguan dalam kesadaran. Pada beberapa anak gejala klinis yang muncul dapat berupa kejang yang diikuti dengan pemulihan kesadaran yang cepat.  Gejala-gejala kejang yang biasa terjadi ialah menyebabkan gemetar pada digit atau mulut, deviasi mata, , air liur berlebih, atau respirasi tidak teratur.

Artikel terkait : DAFTAR HARGA VAKSIN / BIAYA IMUNISASI KLINIK VAKSINASI RAISHA

     Perjalanan penyakit JE dibedakan menjadi 3 stadium. Pertama, stadium prodromal yang berlangsung  selama 2 – 4 hari. Tanda-tanda yang nampak pada stadium ini adalah  demam, sakit kepala berat yang terkadang disertai keluhan mual dan muntah. Selanjutnya stadium akut selama 4 – 7 hari. Pada stadium ini panas tetap tinggi dan tidak mudah diturunkan dengan obat penurun panas. Akan terjadi kekakuan otot terutama pada otot leher. Pada kasus yang lebih kronis kemungkinan dapat terjadi gangguan keseimbangan, kejang-kejang serta penurunan kesadaran mulai dari gelisah-mengantuk sampai koma (tidak sadar). Ketiga, stadium konvalesen atau tahap akhir. Stadium ini dimulai pada saat suhu tubuh kembali normal. Tanda-tanda neurologis bisa menetap atau cenderung membaik.

     Pada anak-anak yang terinfeksi penyaki ini dapat menyebabkan ketidaknormalan perilaku. Bila penyakit berlangsung lama dapat terjadi gejala sisa seperti gangguan mental berupa emosi tidak stabil, lambat berbicara, perubahan kepribadian dan lumpuh pada beberapa bagian tubuh.

     Tidak ada pengobatan yang kusus untuk japanese encephalitis. Kamudian bagaimana cara dan penanganan agar terhindar dari penyakit japanese encephalitis? Penyakit ini menginfeksi manusia malalui gigitan nyamuk culex, maka salah satu cara yang dapat dilakukan agar terhindar dari japanese enephalitis yaitu dengan menghindari gigitan nyamuk. Cara lain yang dapat dilakukan yaitu dengan melakukan vaksinasi, vaksinasi adalah langkah pengendalian yang penting dan sangat efektif untuk mencegah penyakit ini. Umumnya vaksin diberikan kepada anak- anak sampai remaja usia di bawah 17 tahun, namun saat ini vaksin japanese encephalitis juga dapat diberikan pada orang dengan usia diatas 17 tahun. Vaksin japanese encephalitis juga direkomendasikan pada para wisatawan yang akan berkunjung ke daerah-daerah yang kasus japanese encephalitis banyak terjadi misalnya Bali.