Imunisasi campak pada bayi merupakan solusi terbaik untuk melindungi buah hati dari penyakit campak. campak merupakan penyakit menular yang bisa mengenai siapa saja terutama rentan pada anak berusia dibawah 1 tahun. Oleh karna itu IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia) merekomendasikan untuk imunisasi campak dimulai pada usia 9 bulan.
Campak dan Penyebaranya
Campak (Morbili/ Measles/ Rubeola) adalah suatu penyakit menular yang disebabkan oleh paramyxovirus. Masyarakat jawa kadang menyebut penyakit campak dengan sebutan gabakan. Campak bisa menyerang disemua usia baik anak-anak, orang dewasa, lansia bahkan ibu hamil. Virus ini menyerang bagian saraf dan otak, kemudian menyerang bagian kulit yang ditandai dengan timbulnya bercak kemerahan. Penularan campak dapat melalui percikan ludah mulut, hidung, dan tenggorokan. Setiap orang memiliki kemungkinan 90% terkena penyakit ini selama belum pernah mendapat kekebalan atau vaksinasi campak. Oleh sebab itu perlu dilakukan imunisasi campak sedini mungkin.
Artikel terkait : WASPADA WABAH CAMPAK KEMBALI MENDUNIA!
Insiden kasus campak di Indonesia cukup tinggi mengenai usia anak, namun tidak menutup kemungkinan orang dewasa dan lansia bisa terkena penyakit ini. Penderita dapat menularkan penyakit ini dalam waktu 2-4 hari sebelum muncul ruam dan 4 hari setelah ruam. Sedangkan, masa Inkubasi 10-12 hari sebelum muncul ruam.
Penyakit campak pada anak, tidak jarang menimbulkan kasus serius bahkan kematian. Data WHO pada tahun 2006 kematian karna kasus campak sebanyak 241.000 atau 27 kematian tiap jamnya. Kematian karena kasus campak diseluruh dunia pada tahun 2007 adalah 197.000 dengan interval 141.000 hingga 267.000 kematian, dimana 177.000 terjadi pada anak-anak usia dibawah 5 tahun. Di Indonesia, kasus campak juga rentan terjadi pada kelompok umur < 1tahun dan 1-4 tahun. Hal tersebut diperkuat dari data Depkes tahun 2006 dimana Kejadian Luar Biasa ( KLB) campak yang pernah terjadi di beberapa provinsi menunjukan kasus tertinggi pada golongan umur 1-4 tahun
Gejala Penyakit Campak
Imunisasi campak hendaknya dilakukan sedini mungkin sebelum terkena penyakit atau gejala yang timbul. Gejala mulai timbul 7-14 hari setelah terinfeksi, gejala yang Nampak adalah :
- Demam tinggi, seringkali hingga mencapai 40 C
- Nyeri otot
- Mata merah (konjungtivitis) , berair, dan tak jarang menjadi sensitif jika melihat Cahaya
- Hidung meler (pilek)
- Batuk
- Nyeri tenggorokan
- Diare
- Bercak koplik (Koplik’s spot) yaitu bitnik- bitnik kecil berwarna putih dengan warna putih kebiruan ditengahnya, yang dapat ditemukan pada lapisan dalam pipi.
- Ruam kulit berwarna merah yang merata, hampir keseluruh tubuh. Ruam muncul mulai dari wajah (terutama bagian belakang telinga), kemudian menyebar ke lengan dan badan, lalu ke paha dan kaki
Pengobatan Campak
Tidak ada pengobatan khusus untuk mengatasi virus campak. Sistem kekebalan tubuh penderitalah yang akan secara alami melawan infeksi virus ini. Namun beberapa obat bersifat simtomatis sering digunkan oleh dokter untuk meringankan gejala yang dirasakan penderita. Jika keluhan memberat bahkan terjadi komplikasi pada penderita, perlu dilakukan perawatan dan pengobatan campak di rumah sakit. Sebelum terken penyekit campak, alangkah baiknya anak dilakukan imunisasi campak sedini mungkin.
Obat yang sering dipakai adalah :
- Penurun demam. Obat penurun demam yang biasa digunakan adalah paracetamol (acetaminophen), ibu profen, atau naproxen.
- Jika terdapat infeksi bakteri seperti pneumonia atau infeksi telinga. Namun sebaiknya periksakan diri dulu ke dokter.
- Vitamin A. Memberikan vitamin A dapat mengurangi keparahan campak dan mempercepat pemulihan. Vitamin A untuk campak umumnya diberikan pada dosis 200.000 IU selama 3 hari, yaitu ke 1, 2 dan 14.
- Selama pengobatan, penderita campak sebaiknya diberikan ruangan istirahat tersendiri (isolasi), hal ini untuk menghindari penularan penyakit campak pada anggota keluarga lainnya
Imunisasi Campak Sebagai Pencegahan Campak
Vaksinasi merupakan salah satu cara untuk mencegah penyakit campak. Di Indonesia vaksinasi atau imunisasi campak pada bayi termasuk dalam program wajib kesehatan. Diharapkan dengan adanya vaksinasi campak ini dapat menekan jumlah kasus penderita campak.
Imunisasi campak di programkan oleh Kementrian Kesehatan Indonesia sejak 1984 oleh. Namun diawal kemunculan program ini, banyak masyarakat yang belum sepenuhnya peduli terhadap masalah imunisasi. Sosialisasi ke daerah-daerah juga terus dilakukan oleh pemerintah untuk mensukseskan program ini. Minimnya pengetahuan dan kurangnya peduli orang tua terhadap pemberian imunisasi campak pada anaknya sejak kecil menyebabkan anak yang masih rentan terkena campak. Dosis pertama imunisasi campak yang dicanangkan oleh pemerintah ini diberikan kepada bayi berusia 9 bulan. Efektivitas imunisasi campak yang diberikan pada bayi usia 9 bulan mencapai 85%, Majelis Ulama Indonesia (MUI) pun sudah menyatakan vaksin campak halal untuk diberikan. Sehingga masnyarakat Indonesia yang beragama islam tidak perlu khawatir lagi terkait berita yang menyatakan kandungan vaksin campak ada yang tidak halal.
Ada dua macam vaksinasi campak yang beredar di Indonesia :
- Vaksin Campak
- Vaksin ini diproduksi oleh PT Biofarma yang mengandung virus campak hidup yang dilemahkan. Vaksin campak berbentuk kering berwarna kekuningan pada vial gelas.Vaksin ini tersedia terpisah antara pelarut dan vaksinnya.
- Sesuai dengan rekomendasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), jadwal imunisasi campak diberikan sebanyak 3 kali,yang pertama usia 9 bulan, kemudian usia 24 bulan, yang terakhir pada saat usia sekolah yaitu usia 6 tahun Bagi anak usia 9-12 bulan yang terlambat/ belum mendapatkan imunisasi campak sama sekali, untuk pemberian suntikan pertama dapat diberikan kapan pun.
- Dalam keadaan wabah imunisasi ini dapat diberikan mulai umur 6 bulan disusul dengan suntikan ulangan 6 bulan kemudian.
- Cara pemberian :
- Sebelum disuntikan, larutkan terlebih dahulu vaksin campak dan pelarutnya yang sudah tersedia dalam kemasan.
- Vaksin disuntikan secara subkutan dengan dosis 0,5 ml.
- Efek samping :
- demam ringan dan kemerahan pada tempat suntikan selama 3 hari.
- Demam, flu dan batuk sering terjadi sekitar 1 minggu setelah imunisasi
- Sakit ringan dan bengkak pada tempat suntikan
- Kontra Indikasi :
- Vaksin ini tidak diberikan pada :
- Anak yang sedang infeksi akut disertai demam
- Anak yang malnutrisi atau daya tahan tubuh lemah
- Anak yang alergi terhadap kanamisin dan eritrimisin
- Anak yang menjalani pengobatan imunosupresif
- Anak yang mempunyai kerentanan terhadap protein telur
- Vaksin MMR
- MMR merupakan singkatan dari tiga penyakit yaitu Mumps (gondong), Measles (campak), Rubella (campak jerman). Imunisasi ini meruakan imunisasi alternative untuk imunisasi campak biasaVaksin kemasan kering dikombinasi dengan vaksin gondong (Mumps) dan camak jerman (Rubella).
- Jadwal imunisasi MMR untuk anak diberikan 2 kali, yang pertama pada usia 15 bulan dan kedua usia 5-6 tahun. pemberian imunisasi MMR dilakukan dengan jarak pemberian minimal 6 bulan setelah vaksinasi campak (saat anak berusia 9 bulan) dan minimal 1 bulan sebelum imunisasi lain. Namun jika vaksinasi MMR sudah diberikan pada usia 15 bulan, maka vaksin campak yang kedua (usia 24 bulan) tidak perlu dilakukan.
- Sebagian bayi yang berusia kurang dari 12 bulan, dianjurkan diberikan vaksin MMR jika bepergian ke luar negeri
- Pemberian vaksin MMR melalui suntikan secara subkutan. Dosis yang diberikan untuk anak 0,5 ml.
- Efek samping :
- Efek samping yang sering terjadi adalah demam, demam ringan sampai sedang.
- Keluhan lain yang jarang terjadi adalah muntah, sakit kepala, bercak kemerahan pada kulit tempat penyuntikan.
Artikel terkait : DAFTAR HARGA VAKSIN / BIAYA IMUNISASI KLINIK VAKSINASI RAISHA