1. Home
  2. /
  3. POSTING
  4. /
  5. VAKSIN MMR (CAMPAK GONDONG...
  6. /
  7. INFORMASI VAKSIN MMR VERSI...
vaksin mmr,imunisasi mmr,vaksin,mmr

vaksinasi MMR

 

Vaksin MMR (Measles, Mumps, Rubella)

Apa itu measles, mumps, dan rubella?

Measles (campak), Mumps (gondongan), Rubella (campak Jerman) adalah penyakit serius. Sebelum ada vaksin MMR penyakit ini paling sering terjadi pada anak.

 

Measles (Campak)

Virus campak menimbulkan gejala demam tinggi yang diikuti ruam kulit kemerahan, batuk, pilek, iritasi mata. Dapat menimbulkan infeksi telinga, radang paru-paru, kejang, kerusakan otak, dan dapat menyebabkan kematian apabila terjadi komplikasi.

 

Mumps (Gondongan)

  • Virus gondongan menimbulkan demam, sakit kepala, nyeri otot, nafsu makan berkurang dan pembesaran kelenjar getah bening leher.
  • Dapat menimbulkan tuli, radang selaput otak dan radang saraf tulang belakang, nyeri akibat radang pada testis atau kandung telur yang dapat menyebabkan mandul (jarang).

 

Rubella (Campak Jerman, Rubela)

  • Virus rubela menimbulkan kemerahan kulit, nyeri sendi (terutama pada wanita) dan demam ringan.
  • Bila seorang wanita sedang hamil muda terinfeksi rubela akan terjadi keguguran atau dapat melahirkan bayi dengan kelainan lahir yang berat (tuli, hidrosefalus, kelainan saraf, dan kelainan jantung).

 

Penyakit ini ditularkan melalui udara dari orang ke orang lain. Anda dapat dengan mudah terjangkit hanya dengan berada di sekitar orang yang terinfeksi.

Vaksin MMR dapat melindungi anak dan dewasa dari penyakit ini. Berkat adanya vaksin MMR angka kejadian penyakit ini menjadi sangat berkurang, namun bila vaksinasi MMR dihentikan penyakit ini akan berjangkit kembali.

 

Siapa yang perlu mendapat vaksinasi MMR dan kapan diberikan?

  • Anak-anak harus mendapatkan vaksinasi MMR 2 dosis
  • Dosis pertama: usia 12-15 bulan
  • Dosis kedua: usia 4-6 tahun (dapat diberikan lebih cepat, dengan interval dosis pertama dan kedua berjarak paling sedikit 28 hari)

Vaksinasi MMR dapat diberikan bersama-sama vaksin lain.

Artikel terkait : KUPAS TUNTAS VAKSIN MMR UNTUK DEWASA

 

Beberapa orang yang tidak boleh divaksinasi MMR atau harus ditunda

  • Seseorang yang pernah alergi terhadap neomisin atau salah satu komponen yang terdapat dalam vaksin MMR yang menimbulkan reaksi yang berat. Jelaskan pada dokter anda bahwa anda seorang penderita alergi berat.
  • Seseorang yang sedang sakit ketika akan divaksinasi dan akan diberikan setelah sembuh dari penyakit.
  • Wanita hamil tidak boleh divaksinasi, boleh divaksinasi setelah melahirkan.
  • Wanita setelah divaksinasi MMR tidak boleh hamil sampai 4 minggu setelah vaksinasi.

Jelaskan pada dokter Anda bahwa seseorang yang akan mendapat vaksin,

  • menderita HIV/AIDS, atau penyakit lain yang menekan sistim imun
  • sedang mengkonsumsi obat yang menekan sistem imun seperti kortikosteroid
  • menderita kanker yang sedang mendapat pengobatan radiasi atau kemoterapi
  • pernah menderita trombositopenia (jumlah trombosit kurang) atau penyakit darah lainnya
  • telah mendapat vaksinasi untuk penyakit lain dalam jangka waktu kurang dari 4 minggu
  • baru mendapat transfusi darah/ komponen darah

 

Apakah risiko vaksinasi MMR?

  • Vaksin seperti juga obat dapat menimbulkan efek samping yang tidak diinginkan seperti reaksi alergi. Risiko vaksin MMR menimbulkan akibat yang serius atau kematian adalah sangat kecil.
  • Lebih baik divaksinasi daripada menderita sakit campak, gondong, dan rubela.
  • Sebagian besar individu yang mendapat vaksin MMR tidak mendapat efek samping yang serius.

Efek samping

  • Demam (kurang dari 1 diantara 6 kasus)
  • Ruam di kulit yang ringan
  • Pembengkakan kelenjar pipi atau leher (1 diantara 75 kaus) pada umumnya 6-14 hari setelah vaksinasi. Setelah suntikan kedua lebih jarang terjadi efek samping.
  • Kejang klonik atau bengong yang disebabkan demam (1 diantara 3.000 dosis)
  • Sakit dan kaku sendi yang sementara terutama pada remaja atau wanita dewasa (1 diantara 4 kasus)
  • Jumlah trombosit menurun sementara, yang dapat menimbulkan perdarahan (1 diantara 30.000 dosis)
  • Reaksi alergi yang berat (kurang dari 1 diantara 1 juta dosis).

 

Apakah yang harus diperhatikan bila terjadi efek samping serius?

Apa yang harus diperhatikan?

  • Cari atau perhatikan gejala yang timbul seperti reaksi alergi berat, demam sangat tinggi atau perubahan perilaku.
  • Gejala reaksi alergi berat seperti biduran seluruh badan, bengkak pada muka, bibir, kelopak mata, sesak napas, denyut jantung/nadi meningkat, pusing dan lemas. Gejala ini timbul segera beberapa menit sampai 2 jam setelah vaksinasi.

Apa yang saya harus lakukan?

Bila diduga reaksi alergi berat segera hubungi dokter yang memberikan vaksinasi atau rumah sakit terdekat.

 

Sumber

  • Center of Disease Control and Prevention http://www.cdc.gov/vaccines/hcp/vis/index.html
  • Ranuh IG.N, Suyitno H, Hadinegoro SR, Kartasasmita CB, Ismoedijanto, Soedjatmiko, penyunting. Pedoman Imunisasi di Indonesia. Edisi ke-5. Jakarta: Badan Penerbit IDAI; 2014.

 

  • Untuk informasi lebih lanjut hubungi: Satgas Imunisasi Ikatan Dokter Anak Indonesia melalui email satgasimunisasi@idai.or.id
  • Informasi vaksin untuk orangtua selengkapnya dapat diunduh di website idai.or.id/publiv-articles/klinik/imunisasi

 

Diterbitkan: 17-8-2014

 

Artikel terkait : HARGA PAKET VAKSINASI / IMUNISASI KLINIK VAKSINASI RAISHA