PERNYATAAN INFORMASI MENGENAI VAKSIN TIFOID
YANG PERLU ANDA KETAHUI
1.Apa itu Tifoid?
Tifoid (demam tifoid) merupakan salah satu penyakit yang serius. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri yang disebut Salmonella Typhi.
Tifoid menyebabkan demam tinggi, lemes, kelemahan, nyeri perut, pusing, berkurangnya nafsu makan, dan kadang kemerahan. Jika tidak diobati, penyakit ini dapat membunuh 30% penderitanya.
Beberapa orang yang menderita tifoid menjadi “carrier”/”pembawa” yang dapat menyebarkan penyakit ke orang lain.
Umumnya, seseorang mendapatkan penyakit tifoid dari makanan atau minuman yang terkontaminasi. Tifoid jarang terjadi di U.S., dan kebanyakan penduduk U.S. yang menderita penyakit ini mendapatkannya ketika sedang bepergian. Tifoid menyerang 21 juta orang dalam setahun di seluruh dunia dan membunuh 200.000 penderitanya.
Artikel terkait : 5 ALASAN PENTING VAKSIN HPV SAAT INI WAJIB DIBERIKAN PADA PEREMPUAN
2.Vaksin Tifoid
Vaksin tifoid dapat mencegah tifoid.
Terdapat dua vaksin untuk mencegah tifoid. Salah satunya adalah vaksin inaktif (mati) yang disuntikkan.
Yang lainnya adalah vaksin hidup yang dilemahkan yang diberikan secara per oral (lewat mulut).
3.Siapa yang Sebaiknya Mendapatkan Vaksinasi Tifoid dan Kapan?
Vaksinasi tifoid rutin tidak direkomendasikan di Amerika Serikat, tetapi vaksin direkomendasikan kepada:
- Pelancong ke belahan dunia lainnya dimana tifoid sering terjadi. (PERHATIAN: vaksin tifoid tidak 100% efektif dan tidak menggantikan kehati-hatian anda dalam memperhatikan apa yang anda makan atau minum).
- Orang-orang yang kontak dekat dengan “pembawa” tifoid.
- Pekerja laborat yang bekerja dengan bakteri Salmonella Typhi.
Vaksin tifoid inaktif (suntikan)
- Satu dosis akan memberikan perlindungan. Ini sebaiknya diberikan paling tidak 2 minggu sebelum bepergian untuk memberikan waktu agar vaksin bekerja.
- Dosis booster (penguat) dibutuhkan tiap 2 tahun kepada orang-orang yang beresiko.
Vaksin tifoid hidup (per oral)
- Empat dosis: satu kapsul setiap hari berikutnya dalam seminggu (hari ke 1, ke 3, ke 5, dan ke 7). Dosis terakhir sebaiknya diberikan paling tidak 1 minggu sebelum bepergian untuk menyediakan waktu untuk vaksin agar bekerja.
- Telan masing-masing dosis sekitar satu jam sebelum makan dengan minuman dingin atau hangat-hangat kuku .Kapsul jangan dikunyah.
- Dosis booster (penguat) dibutuhkan tiap 5 tahun untuk orang-orang yang beresiko.
Kedua vaksin dimungkinkan aman untuk diberikan dalam waktu bersamaan dengan vaksin lainnya.
4.Beberapa Orang yang Sebaiknya Tidak Mendapatkan Vaksin Tifoid atau Sebaiknya Menunggu
Vaksin tifoid inaktif (suntikan)
- Sebaiknya tidak diberikan kepada anak di bawah usia 2 tahun.
- Seseorang yang memiliki riwayat reaksi alergi berat terhadap vaksinasi sebelumnya sebaiknya tidak diberikan vaksinasi tifoid lagi.
- Seseorang yang memiliki riwayat alergi berat terhadap salah satu komponen vaksin sebaiknya tidak mendapatkan vaksin ini. Ceritakan kepada dokter anda jika anda mempunyai suatu alergi berat.
- Seseorang yang sakit sedang hingga berat waktu jadwal vaksinasi sebaiknya menunggu hingga membaik sebelum mendapatkan vaksin.
Vaksin tifoid hidup (oral)
- Sebaiknya tidak diberikan pada anak di bawah usia 6 tahun.
- Seseorang yang memiliki riwayat reaksi alergi berat terhadap vaksinasi sebelumnya sebaiknya tidak diberikan vaksinasi tifoid lagi.
- Seseorang yang memiliki riwayat alergi berat terhadap salah satu komponen vaksin sebaiknya tidak mendapatkan vaksin ini. Ceritakan kepada dokter anda jika anda mempunyai suatu alergi berat.
- Seseorang yang sakit sedang hingga berat waktu jadwal vaksinasi sebaiknya menunggu hingga membaik sebelum mendapatkan vaksin.Ceritakan pada dokter anda jika anda sedang sakit termasuk jika anda sedang muntah dan diare.
- Seseorang yang dengan penurunan sistem kekebalan tubuh sebaiknya tidak mendapatkan vaksin ini. Mereka sebaiknya mendapatkan vaksinasi tifoid suntik. Hal ini termasuk seseorang yang:
- Penderita HIV/AIDS atau penyakit lain yang mempengaruhi sistem kekebalan tubuh
- Sedang di terapi dengan obat-obatan yang mempengaruhi sistem kekbalan tubuh, seperti steroid selama 2 minggu atau lebih
- Penderita kanker
- Sedang terapi kanker dengan radiasi atau obat-obatan
- Vaksin tifoid oral sebaiknya jangan diberikan sampai paling tidak 3 hari setelah konsumsi antibiotik tertentu. Tanyakan kepada dokter anda untuk informasi lebih lanjut.
5.Apa Resiko Dari Vaksinasi Tifoid?
Vaksin itu seperti halnya suatu obat, terdapat kemungkinan menyebabkan masalah serius,seperti reaksi alergi berat. Resiko vaksin tifoid menyebabkan bahaya serius atau kematian kejadiannya teramat sangat kecil sekali. Masalah serius dari kedua vaksin tifoid sangat jarang.
Vaksin tifoid inaktif (suntikan)
Reaksi ringan
- Demam (sekitar 1 orang di antara 100)
- Pusing (sekitar 1 orang di antara 30)
- Kemerahan atau bengkak pada lokasi bekas suntikan (sekitar 1 orang di antara 15)
Vaksin tifoid hidup (per oral)
Reaksi ringan
- Demam atau pusing (sekitar 1 orang di antara 20)
- Nyeri perut, mual, muntah, kemerahan (jarang)
6.Bagaimana Jika Terjadi Reaksi yang Parah?
Apa yang harus saya amati?
- Keadaan apapun yang tidak lazim, misalnya demam tinggi atau perubahan perilaku.
- Tanda-tanda reaksi alergi yang parah dapat berupa kesulitan bernafas, serak atau tersengal-sengal, hives (penyakit gatal dengan bintik-bintik merah), pucat, merasa lemah, detak jantung meningkat atau pening. Hal ini akan dimulai dalam beberapa menit hingga beberapa jam setelah vaksinasi.
Apa yang harus saya lakukan?
- Jika anda berpikir itu adalah reaksi alergi berat atau keadaan gawat lainnya hubungi ambulans atau antarkan bayi anda ke rumah sakit terdekat.
- Setelah itu, reaksi tersebut sebaiknya dilaporkan ke Vaccine Adverse Event Reporting System (VAERS). Mintalah dokter Anda melaporkan reaksi alergi tersebut dengan mengisi formulir Vaccine Adverse Event Reporting System (VAERS). Atau Anda dapat memberikan laporan ini melalui situs web VAERS di vaers.hhs.gov, atau dengan menelepon 1-800-822-7967.
VAERS hanya untuk pelaporan reaksi. Mereka tidak memberikan saran medis.
7.Program Kompensasi Nasional untuk Cedera Akibat Vaksinasi
National Vaccine Injury Compensation Program (VICP) diciptakan pada tahun 1986. Bila Anda merasa yakin telah menderita akibat vaksinasi, Anda dapat mengajukan klaim ke VICP dengan menelepon 1-800-338-2382 atau mengunjungi situs web www.hrsa.gov/vaccinecompensation.
8.Bagaimana Saya Bisa Mengetahui Lebih Jauh?
- Bertanyalah pada dokter Anda.
- Teleponlah departemen kesehatan setempat atau negara bagian Anda.
- Hubungi Centers for Disease Control and Prevention (CDC):
− Teleponlah 1-800-232-4636 (1-800-CDC-INFO) atau
− Kunjungi situs web CDC di www.cdc.gov/vaccines
Artikel terkait : DAFTAR HARGA VAKSIN / BIAYA IMUNISASI KLINIK VAKSINASI RAISHA